Dalam postingan sebelumnya, kita telah membahas mengenai akhir sebuah karya cerita atau biasa disebut ending. Untuk pembahasan kali ini, kita akan selesaikan langkah-langkah terakhirnya, yaitu:
Langkah 6 : Mengendapkan Cerpen.
Setelah cerpen selesai, lebih baik tulisan kita
endapkan dahulu (kita diamkan). Dengan maksud memberikan kesempatan kita untuk
membaca ulang, sebelum kita melakukan koreksi dan edit pada tulisan. Jadi
tulisan tidak buru-buru kita sajikan ke hadapan pembaca. Terkadang karena
bernafsu dengan selesainya cerita, penulis buru-buru menyajikannya kepada
pembaca, dan mengakibatkan dia melupakan bahwa banyak hal yang masih harus
dibenarkan, dan efeknya menuai kritikan tentang hal-hal yang sebenarnya bisa
dihindari (misalnya typo dan lain-lain.)
Langkah 7: Editing.
Setelah mengendapkan tulisan, bacalah kembali
cerpen itu. Lakukan editing untuk mengetahui kesalahan penulisan tanda baca,
pemakaian EYD, logika cerita, endingnya, typo yang lain. Biasakan selalu
melakukan ini dan sehingga tulisan menjadi rapi. Jangan mengandalkan orang lain
untuk selalu mengkritisi karya terutama hanya karena typo dan hal-hal teknis.
Dalam cerpen, untuk melakukan editing teknis, coba pelajari beberapa poin ini:
- Penulisan dialog yang benar,
- Kata sapaan dalam dialog,
- pemakaian tanda baca dalam dialog,
- Pemakaian huruf kapital,
- Pemakaian awalan atau akhiran yang benar, serta
imbuhan yang benar.
Bacalah sebanyak-banyaknya karya orang lain sebagai
pembanding (bukan sebagai pedoman).
Jika editing sudah dilakukan, dan kesalahan
penulisan sudah disunting, maka cerpen siap disajikan. Tinggal menunggu pembaca
memberikan penilaian kepada isi cerita.
Langkah 8 : Terus Menulis.
Jangan merasa cepat puas karena cerpen sudah
selesai, dan mungkin sudah menurut tujuh langkah sebelumnya. Banyak pemula yang
terjatuh di sini. Merasa tulisan sudah bagus karena pernah dimuat di media
cetak, atau menang dalam event, lalu merasa puas dan menganggap dirinya penulis
handal.
Teruslah menulis … menulis … dan menulis. Hingga
akan terlihat bagaimana pembaca menanggapi seluruh tulisanmu, dan kemudian akan
terlihat warnamu yang sesungguhnya.
Dengan catatan : Jangan pernah memaksakan diri
untuk menulis, hanya untuk menunjukkan bahwa kita produktif. Karena hasilnya
akan hambar. Cobalah sambil mengenali seperti apa tulisan yang bermutu, dan
jadilah diri sendiri. Maka akan terlihat gaya atau warna tulisanmu.
Nah, genap sudah 8 langkah. Semoga ini menjadi bekal
awal dalam menulis, sebelum kita lanjutkan kepada hal-hal yang lebih detail.
Selesai ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar